Monday, June 1, 2015

JADILAH PENDIDIK BUKAN PENGAJAR

       Bagaimana cara menjadi guru yang baik? Guru adalah sosok yang wajib dugugu dan ditiru, demikian pepatah mengatakan.Guru adalah seorang pengajar sekaligus seorang pendidik yang artinya selain dia mengajar mata pelajaran tertentu dia juga bertugas sebagai pendidik yaitu mendidik budi pekerti serta akhlak para peserta didik. Itu guru jaman dahulu...     Bagaimana dengan guru jaman sekarang, apakah bisa seperti guru jaman dahulu yang selalu dihargai oleh murid-muridnya di manapun berada?     Walaupun secara pendidikan formal para guru telah jauh lebih maju daripada guru jaman dulu, ternyata guru jaman sekarang masih banyak kekurangan.Kekurangan-kekurangan tersebut di antaranya :     1. Lemah mental     2. Kurang kstabilan emosi     3. Lebih mementingkan pengajaran dan mengabaikan pendidikan akhlak.     4. Takut kepada peserta didik, banyak terjadi pada guru putri.     5. Apatis pada lingkungan di mana dia mengajar     6. Kurang peduli kepada siswa yang kurang disiplin      7. Ingin dihormati peserta didik     8. Lebih mementingkan hasil dara pada proses.     9. Kurang memahami karakter/ pribadi siswa sehingga menganggap semua siswa sama.Ada 5 Tips bagi seorang guru :1. Seorang guru harus benar-benar menguasai materi dengan baik yang akan diajarkan. Banyak hal  cara bagaimana kita menyiapkan materi supaya anak didik kita mengerti sekaligus faham materi yang kita sampaikan. rekan-rekan saya anggap sudah mengerti apa yang saya maksud kan?, intinya siapkan yang akan anda ajarkan, walaupun sekecil apapun itu.

2Gunakan bahasa, cara, metode yang sederhana supaya anak didik anda cepat memahaminya,setelah anda menerangan, tannya kepada mereka, “Sudah jelas?, ada yang perlu ditannyakan?", kasusnya adalah ketika hal itu kita lakukan kadang anak didik kita tidak ada yang tanya, dikarenakan mungkin, takut, atau dikarenakan hal yang lain. Dan itu kita bisa mensiasatinya dengan cara kita sendiri-sendiri.  Berikan nilai plus kepada murid yang bertanya (tambahan nilai), Dan berikan hadiah kepada muruid apabila ada yang bisa menerangkan pertannyaan murid yang bertannya. itu sebagai salah satu faktor kita bisa menghidupkan suasana kelas. yang nanti kita akan membahasnya dibawah.

3Mampu menghidupkan suasana kelas. Disisnilah kesulitan para pengajar. Mengapa sulit dikarenakan beragam watak dari sang murid. Bagaiamana kita bisa menguasai kelas kalau kita tidak mengerti watak dari mereka (murid)?, Jelajahi watak-watak mereka, beri mereka kenyaman waktu kita ada di depan mereka, yang itu akan menimbulkan mereka suka dengan materi yang kita sampaikan.

4. SERSAN (SERius tapi SANtai). jangan terlalu serius dan jangan terlalu santai (suasana kelas). Jadi ketika kita mengajar beri sedikit guyonan yang tujuannya supaya mereka tidak jenuh dengan pelajaran yang kita ajarkan waktu itu.

5. Satukan mereka dengan permainan atau game, diselah-selah waktu terakhir (tidak sering).Dengan permainan yang kreatif, tidak melencong jauh dari pelajaran kita. Contoh: kita mengajar PENJASORKES, dimana 1 kelas ada 30 murid, kita bagi 3 kelompok, masing-masing membentuk lingkaran dan melakukan permainan sederhana yang menyenangkan.     

 Kelima tips diatas masih ada 12 langkah lagi agar anda sukses menjadi guru yang baik dan profesional :
  1. Rencanakan dalam seminggu perencanaan mengajar anda
  2. Selalu update rencana pengajaran anda setelah dan sebelum mengajar
  3. Tidur yang cukup setiap hari. Hal ini penting agar suasana hati kita terjaga dan tidak mudah emosi
  4. Rencanakan pengajaran anda dalam team, jika tidak mungkin konsultasikan formal dan informal RPP anda pada rekan sesama guru.
  5. Masuk kelas lebih awal bisa 3 menit atau 5 menit lebih awal.
  6. Pikirkan 3 strategi atau rencana dalam mengajar, dengan demikian anak yang cepat selesai tetap punya kegiatan
  7. Saat mengajar sempatkan memotivasi siswa. memotivasi itu bukan memuji karena memotivasi anda perlu mendalami karakter anak yang anda ingin motivasi
  8. Tebarkan senyum pada seisi kelas
  9. Ucapkan salam dengan semangat saat akan mengajar
  10. Berikan soal yang menantang dan bukan sekedar sulit
  11. minta siswa untuk ajarkan siswa lainnya jika ia sudah selesai
  12. Kurangi gaya  ‘one man show’ saat mengajar, kurangi semangat untuk menceramahi siswa. Biarkan siswa juga berbicara di kelas, berbagi mengenai strateginya dalam mengerjakan soal yang anda berikan. 
 JADILAH PENDIDIK BUKAN PENGAJAR      Seorang pendidik memiliki kemampuan untuk mentransfer ilmu layaknya pengajar, namun seorang pengajar tidak mampu untuk melakukan hal yang sama layaknya pendidik, yakni turut bertanggung jawab atas moral dari orang yang di didik, dan itu merupakan sebuah amanah yangcukup besar, karena apa yang akan di lakukan oleh orang yang telah terdidik, merupakah hasil binaan dari si pendidik.Menjadi seorang pengajar adalah sebuah pekerjaan yang sangat mulia, karena dia turut mencerdaskan bangsa berkat kerjanya, Pengajar mampu menciptakan orang-orang yang cerdas , bukankah akan menjadi makmur negara ini jika semua pemimpin ataupun warga negaranya cerdas, berkat seorang pengajar ? Jawabannya BELUM TENTU !!!mereka memang cerdas dalam berfikir, namun belum tentu mereka juga cerdas dalam bertindak serta memiliki moral yang baik.buktinya ? kita lihat saja para pemimpin dan wakil rakyat, tidak mungkin mereka bisa duduk di kursi kebanggaan mereka jika mereka tidak cerdas, namun masih banyak wakil rakyat tersebut yang melakukan tindakan layaknya orang yang tak berpendidikan, ada beberapa berita yang menyebutkan bahwa wakil rakyat pernah menonton video porno dalam sidang, dan bahkan pernah ada wakil rakyat yang video mesumnya tersebar ke masyarakat, namun yang paling mencolok adalah hobi beberapa wakil rakyat untuk mencuri uang negara, yang tentunya uang itu milik rakyat. Jika kita telusuri lagi dalam setiap kasus korupsi di butuhkan sebuah Taktik dan kecerdasan Tinggi oleh si pelaku untuk mencuri uang Negara , hingga tak seorangpun mampu mengetahuinya, namun apakah itu termasuk prilaku orang berpendidikan ? tentu TIDAK , itu karena mereka tidak memiliki dasar moral serta pendidikan yang baik. Mereka (Para Koruptor)Hanya memikirkan kesenangan mereka, tanpa memikirkan nasib jutaan rakyat yang mereka rugikan, dan dampak besar lain dari korupsi yang mereka lakukan. Karena itulah Indonesia tidak membutuhkan para pemimpin yang Terpelajar namun tak bermoral, yang Indonesia butuhkan adalah orang- orang yang terdidik, yang secara tak langsung mereka akan bertanggung jawab terhadap amanah yang mereka pegang.

Saturday, May 23, 2015

TUTORIAL UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS PRODAC MOMENT

Selamat pagi agan-agan aye mao nyumbang sesuatu nih yang lagi pusing nyusun skripsi silahkan buka ini di jamin jamunya tokjeeeerr


Friday, May 22, 2015

INDAHNYA BERBAGI SEDEKAH " Satu Sedekah Seribu Berkah"

Sedekah adalah amalan yang mulia. Sedekah dengan ikhlas akan menjanjikan ganjaran pahala buat kita. Kerana setiap perbuatan baik akan dibalas dengan perkara yang baik juga. Allah akan melapangkan dada, membuatkan kita gembira, melegakan perasaan dan mensejahterkan seluruh hidup kita. Bersedekahlah kita walau sedikit dengan seikhlasnya. Kerana, dalam setiap rezeki dan harta yang kita miliki itu terdapat juga hak orang lain. Jadi, adalah lebih baik jika ia dikongsi dan dinikmati bersama. Beriman dengannya dan bersedekah seikhlasnya. Sedekah seikhlasnya mampu meringankan beban seseorang dan menjauhkan diri kita daripada panas api neraka.
 
Perkara-perkara untuk mendapat kesempurnaan dalam amalan sedekah
Dalam amalan bersedekah, kita perlu melakukannya dengan ikhlas kerana Allah. Bukan disebabkan nama dan balasan dikemudian hari. Bagi memastikan sedekah kita tidak sia-sia, Islam mengajar umatnya menyumbang dan bersedekah dengan menepati erti sedekah yang sebenar. Maka, beberapa perkara perlu diambil kira demi kesempurnaan dalam amalan bersedekah.
 
Barang yang elok dan baik
Antaranya, barang yang hendak disedekahkan itu mesti baik, elok dan tidak malu untuk dipakai. Jika kita sendiri tidak tergamak memakainya, tidak perlulah barang itu disedekahkan. Sedekahlah dengan barang yang disukai penerima. Allah melarang kita bersedekah dengan barang yang tidak elok kerana sedekah adalah ibadat dan sebagai tanda mensyukuri nikmat Allah. Buktinya telah Allah nyatakan dalam Surah Al- Baqarah ayat 267.
 
Hasil yang halal
Semua perkara atau wang yang kita sedekahkan kepada golongan yang memerlukan mesti terdiri daripada hasil yang halal. Kerana, pemberian yang halal akan menggugurkan dosa dan mendatangkan pahala. Selain itu juga akan dijauhkan dari bala. Seseorang yang bersedekah dengan harta yang halal juga akan dijauhkan daripada api neraka dan akan dimasukkan ke dalam syurga. Sekiranya seseorang bersedekah dengan harta yang haram, dia tidak akan memperolehi sebarang kebaikan kecuali azab kerana memberi sesuatu yang haram kepada orang lain. Terdapat sebuah hadith mengatakan bahawa di dalam neraka Jahanam terdapat sebuah rumah yang bernama ‘Baitul Huzni’ yang disediakan Allah bagi orang yang bersedekah daripada harta yang haram.
 
Memberi sedekah barang yang disayangi
Kemudian, adalah sunat bagi kita untuk memberi sedekah barang yang menjadi kesayangan dan kesukaan kita tidak kira banyak atau sedikit. Allah juga telah membuktikan perkara ini dalam Surah Al-Imran ayat 92 bermaksud, “Kamu sekali-kali tidak akan mecapai hakikat kebajikan dan kebaktian yang sempurna sebelum kamu dermakan sebahagian daripada apa yang kamu sayangi. Dan apa juga yang kamu dermakan maka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.”
 
Sedekah dengan niat yang ikhlas
Sedekah dengan seikhlas hati, bukan mengungkit, merungut, membidas dan menyakiti hati orang yang menerima sedekah kerana perbuatan ini haram dan akan merosakkan niat bersedekah. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 264 bermaksud, Allah telah membandingkan orang yang mengungkit dalam amalan sedekahnya seperti “Batu licin yang terdapat tanah diatasnya, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat. Setelah hujan reda, batu itu sudah licin dan tiada lagi tanah di atasnya. Demikian juga dengan orang yang kafir dan riak. Mereka gagal mendapat satu ganjaran pahala daripada apa yang telah diusahakan. Dan ingatlah bahawa Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kaum kafir.”
 
Sedekah yang tidak dihibahkan
Sedekah yang tidak dihibahkan adalah lebih afdal. Ibarat tangan kanan yang memberi, tangan kiri tidak mengetahuinya. Hal seperti ini akan membuatkan keikhlasan itu sangat dekat dengan kita. Maka, kita akan jauh dari perasaan riak yang boleh merosakkan amalan sedekah. Tidak berguna jika niat bersedekah itu untuk mendapat pujian daripada pihak lain. Allah juga telah memaklumkan perkara ini dalam Surah Al-Baqarah ayat 271 yang bermaksud, “Jika menampakkan sedekah kamu ini sangat baik, tetapi jika kamu merahsiakannya dan memberikan kepada orang fakir, maka itu lebih baik bagi kamu dan akan melepaskan kamu dari kejahatan sendiri, Allah menyedari setiap apa yang kamu kerjakan.”
 
Sedekah untuk menyucikan diri dan harta
Surah Al-Taubah ayat 103 membuktikan bahawa, “Ambil sedekah daripada harta mereka untuk membersihkan dan menyucikan mereka, dan doakanlah mereka. Sesungguhnya doa kau itu menjadi ketenangan hati mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ayat ini mewakili dua perkara utama iaitu barang yang harus disedekahkan dan sebab untuk bersedekah. Sedekah bertujuan membersihkan jiwa dan harta yang dimiliki.”
Sedekah bukan sekadar memberi, amalan ini mempunyai banyak manfaat yang perlu kita ketahui. Manfaat sedekah bukan hanya dirasakan oleh penerima atau pihak yang kita beri sedekah, namun manfaat sedekah itu juga mampu kita rasakannya. Amalan sedekah sangat digalakkan dalam Islam, kerana kita mampu memberikan kesenangan dan kebahagiaan kepada pihak yang memerlukan. Lebih-lebih lagi kepada golongan yang betul-betul memerlukan bantuan. Banyak manfaat yang boleh kita perolehi dari amalan bersedekah ini.
 
Manfaat sedekah
Antaranya ialah, mengasingkan sebahagian kecil daripada harta kita untuk diberikan kepada golongan yang memerlukan. Sekiranya beban itu semakin ringan, kita turut merasai kebahagiannya. Manfaat bukan kerana wang dan harta yang dikeluarkan semasa bersedekah, Adakah anda memikirkan bahawa wang yang dikeluarkan itu mendatangkan manfaat? Sudah pasti bukan kerana wang yang dikeluarkan. Kita harus memikirkannya untuk jangka masa yang panjang.
 
Sedekah mampu memadam dosa
Pada masa hadapan kita bakal diberikan kebaikan oleh Allah dan kita akan mendapat ganjaran pahala daripada Allah SWT. Selain itu, kita juga akan mengurangi dosa lama yang telah kita lakukan. Menurut Hadis Riwayat At-Tirmizi, “Sedekah itu menghapuskan kesalahan seperti air memadamkan api.” Senyum juga adalah sedekah. Hanya melemparkan senyuman sudah mendatangkan pahala buat kita. Tidak perlu mengeluarkan wang dan juga peluh. Jadi, mari kita bersedekah dan memadam dosa silam!
 
Sedekah mampu menghindar dari kematian Suul Khatimah
Di samping itu, amalan bersedekah juga mampu menghindarkan kita dari kematian yang Suul Khatimah. Suul Khatimah bermaksud kematian dalam keadaan yang tidak beriman. Sebagai contoh, seorang yang sangat leka dengan urusan dunia sehingga tidak bersedia untuk mati. Selain itu, orang itu juga tidak bersedekah kerana terlalu cintakan hartanya lebih dari cintanya kepada Allah SWT. Terdapat banyak hadith yang berkata, “Sesungguhnya sedekah itu akan memadamkan amarah Allah dan menghindarkan diri dari kematian yang buruk.”
 
Sedekah mampu menghindarkan bala
Menurut beberapa hadith yang lain, memulakan hari kita dengan bersedekah akan menghindarkan kejadian buruk dan tidak diingini. Jika kita tidak mempunyai harta, doa untuk kebahagiaan peminta sedekah juga dikira. Boleh kita katakan bahawa sedekah itu mampu menolak bencana dan bala. Kerana kita telah bersedekah pada hari itu, Allah akan melindungi kita sepanjang hari kita besedekah. Adakah kita mahu diberkati sepanjang hari? Sudah pasti! Sedekah adalah pembuka amalan yang suci sepanjang hari.
 
Sedekah mampu menyucikan jiwa
Sedekah juga mampu menyucikan jiwa dan harta kita. Hati orang yang bersedekah akan tenang dan aman. Selain itu jiwanya akan damai, bersih dan terhindar dari perasaan yang negatif. Semua hartanya juga akan diberkati Allah SWT. Sekiranya datang seorang peminta sedekah kepada kita, jangan dimarahi dan ditengking golongan itu. Jangan berkelakuan jahat dengannya walaupun sedikit. Kerana dosa menengking dan menyakiti hatinya adalah lebih besar daripada pahala jika bersedekah dengan separuh harta yang dimiliki. Jangan pula kita menolak orang yang mula-mula mendatangi kita, kerana kadang-kadang mereka itu bukan manusia. Mereka mungkin jin yang diamanahkan Allah untuk datang dan menguji kita dengan harta yang kita miliki. Jika kita menengking, kelak kita akan ditengking oleh Malaikat semasa hari Qiamat.
 
Sedekah mampu memanjangkan umur
Percayakah anda bahawa sedekah akan memanjangkan umur kita? Kerana Allah telah melanjutkan usia kerana amalan sedekah yang sering kita lakukan itu. Allah sendiri telah mengatakan kepada Rasulullah bahawa sedekah memang akan memanjangkan umur dan juga mampu menunda kematian seseorang.
 
       Bersedekah merupakan hal yang sangat dianjurkan oleh agama kita. Banyak sekali keutamaan bagi ‎orang-orang yang mau memberi sedekah. Allah telah menjanjikan balasan bagi mereka yang gemar ‎bersedekah yang terdapat pada hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 اليَدُ العُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اليَدِ السُّفْلَى، فَاليَدُ العُلْيَا: هِيَ المُنْفِقَةُ، وَالسُّفْلَى: هِيَ السَّائِلَةُ

Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah orang yang ‎memberi dan tangan yang dibawah adalah orang yang meminta.” (HR. al-Bukhari no.1429 dan Muslim ‎no.1033).‎
Sedekah merupakan bukti kejujuran iman seseorang, karena sedekah identik dengan orang yang ‎pemurah dan suka memberi. Bagaimana bisa? Orang yang bersedekah akan rela memberikan ‎apa yang mereka punya serta mengikhlaskan apa yang mereka usahakan dengan tenaga dan ‎waktunya. Berkata Abu Malik al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,‎

وَالصَّلَاةُ نُورٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ

 
‎”Shalat adalah cahaya, sedekah merupakan bukti nyata, sabar itu sinar panas, sementara Al-Quran bisa ‎menjadi pembelamu atau sebaliknya, menjadi penuntutmu.” (HR. Muslim 223).‎
 
Sedekah tidak harus berupa ‎harta atau uang. Ada sedekah yang sangat mudah untuk kita lakukan, tanpa perlu banyak mengeluarkan ‎tenaga. Sedekah itu ialah “senyuman” Hanya dengan sedikit ‎saja menarik wajah dan bibir sehingga menciptakan sebuah senyuman yang indah dan manis. ‎Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

‎“Senyummu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi 1956, ia berkata: “Hasan ‎gharib”. Dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Targhib).‎
Kalaupun kita sulit untuk memberikan senyuman, janganlah sampai menampakkan wajah yang masam ‎dan sinis. Tampilkan wajah yang indah, menyenangkan, dan menenangkan untuk dipandang, karena ‎menampakkan keceriaan wajah kepada saudara kita akan mendapatkan pahala sama seperti ‎pahala orang yang bersedekah. (Lihat kitab Tuhfatul ahwadzi 6/75-76). Rasulullah shallallahu ‘alaihi ‎wa sallam bersabda,‎

لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْق


Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apapun, walaupun itu berupa cerahnya wajahmu ‎terhadap saudaramu.” (HR. Muslim no. 2626).‎
Selain memberikan senyuman, alangkah lebih indah dan mulia apabila dibarengi dengan ‎mengucapkan salam ketika bertemu sesama muslim. Ucapan salam merupakan sapaan terbaik ‎dari pada ucapan-ucapan yang lain, seperti ucapan yang dianggap lebih gaul dan yang lagi tren saat ‎ini. karena ucapan salam merupakan doa untuk orang lain. Dengan salam berarti kita mendoakan ‎keselamatan baginya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,‎
‎‎

لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَفَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى أَمْرٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ

تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ

 
Tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak dikatakan beriman hingga kalian ‎saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang jika dilakukan akan membuat kalian saling ‎mencintai? Sebarkan salam diantara kalian.” (HR. Muslim, no.54).‎
Ucapan salam selain mengandung doa juga akan memberikan banyak manfaat. Dengan ‎mengucapkan salam maka dapat menumbuhkan rasa cinta. Bukan cinta karena nafsu, ‎melainkan cinta karena agama dan cinta karena Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
‎‎
Sembahlah Ar-Rahman semata, berikanlah makan (kepada yang membutuhkan), tebarkanlah ‎salam, maka engkau akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad 981, ‎Ibnu Majah 3694, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah,2/115).

Dengan begitu marilah kita lakukan dan mencontoh apa yang telah Rasulullah ajarkan kepada kita. Semoga amalan yang ringan ini dapat mengantarkan kita ke surga ‎yang indah dan di dalamnya penuh dengan kenikmatan-kenikmatan tiada tara. Allahu a’lam

 
creative by : RADEN MAS JARWOles
 

MEMBENTUK SEBUAH KARAKTERISTIK SISWA SD

MEMBENTUK SEBUAH KARAKTERISTIK SISWA SD



Karakter para penerus generasi bangsa kini kian memprihatinkan. Oleh karena itu, dibangun kembali dengan mengadakan pembentukan karakter. Pembentukan karakter tersebut dapat dibangun sejak dini. Hal itu dilakukan untuk memberikan benteng kepada mereka agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang berbentuk negatif. Proses pembentukan karakter tidak mudah dilakukan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu lembaga pendidikan atau lembaga sosial yang menangani secara khusus pembentukan karakter pada anak.
Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah dengan memberikan anak kepada lembaga yang berhubungan erat dengan pembentukan karakter tetapi masih dalam lingkup dunia pendidikan. Pendidikan yang mengawali pembentukan karakter tersebut antara lain dapat dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar.
Pendidikan pada tahap dasar memiliki peran yang sangat stategis dalam membangun, membentuk, membina dan mengarahkan anak didik menjadi manusia yang seutuhnya. Manusia yang memiliki karakter dan kepribadian yang positif, manusia yang mampu memahami diri sendiri dan orang lain, manusia yang terampil hidupnya, manusia yang mandiri dan bertanggung jawab, dan manusia yang mau dan mampu berperan serta dan bekerja sama dengan orang lain.
Pada tingkat Sekolah Dasar pemisahan antara fungsi teknis pendidikan di bawah naungan Depdiknas dan fungsi administrasi pendidikan di bawah Pemda setempat menunjukkan adanya dualisme dalam penyelenggaraan Sekolah Dasar yang sangat tidak praktis dan efisien, karena sering terbentur oleh perbedaan kepentingan antar instansi yang diwarnai dengan keinginan yang berlebihan untuk mengambil peranan manajerial dan tanggung jawab atas sekolah-sekolah.
Adanya dualisme manajemen pendidikan dasar tersebut dikarenakan tidak adanya keterpaduan antara pembinaan teknis dengan pengelolaan Sekolah Dasar. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa yang dirugikan dalam kerancuan pengelolaan ini ialah mutu pendidikan Sekolah Dasar, sehingga mutu pendidikan di Sekolah Dasar sulit untuk ditingkatkan. Sistem pengelolaan pendidikan akan sangat menentukan efektif atau tidaknya kurikulum, berbagai peralatan belajar, waktu dan proses mengajar itu sendiri dalam proses belajar yang pada akhirnya akan menghasilkan output pendidikan dasar yang sesuai dengan harapan.
Terlepas dari masalah yuridis, terdapat dua pola pemikiran atau asumsi yang mendominasi kontraversi ini Pertama, mutu pendidikan akan dapat ditingkatkan apabila ditangani secara efisien. Kedua, pendidikan khususnya pada pendidikan dasar yang merupakan kebutuhan dasar dari setiap warganegara, merupakan kewajiban pemerintah dalam hal ini unit pemerintah yang paling dekat, untuk melaksanakannya.
Kontroversi yang timbul dewasa ini mengenai manajemen sekolah dasar bersumber dari dua asumsi yang berasal dari dua pemikiran yang berbeda. Pertama menggunakan PP No. 28 Tahun 1990 sebagai pedoman dan berpegang kepada UU No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah. Kedua sudut pandang tersebut memang boleh digunakan karena dilihat dari segi hukum keduanya sama-sama benar, hanya saja menurut Suryosubroto permasalahan dalam manajemen pendidikan dasar disebabkan karena:
a)      Pendidikan dasar merupakan hak asasi manusia Indonesia, sesuai dengan UUD-45 pasal 31 yang menyatakan bahwa setiap warganegara berhak memperoleh pendidikan. Oleh sebab itu, pelaksanaannya tidak dapat terhalang oleh peraturan perundangan yang berada dibawahnya.
b)      Masalah manajemen pendidikan, khususnya pendidikan dasar, bukan hanya sekedar merupakan masalah yuridis, tetapi lebih dari itu karena berkenaan dengan anak Indonesia yang justru akan memperoleh pendidikannya yang sangat mendasar bagi kelangsungan hidup bernegara.
c)      Desentralisasi atau sentralisasi pelaksanaan proses pendidikan, kedua cara pendekatan itu perlu didudukkan dalam rangka usaha mencapai keberhasilan dari proses pendidikan itu sendiri. Pendekatan desentralisasi maupun sentralisasi keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karena itu, dalam implementasinya masih perlu dikaji lebih lanjut.
Masalah pendidikan, khususnya pada pendidikan dasar memang tidak bisa lepas dari masalah kebijakan pemerintah, karena menyangkut kebutuhan dasar rakyat. Penanganan kebutuhan dasar memerlukan pendekatan yang sedekat-dekatnya dengan rakyat. Partisipasi dari rakyat selama ini masih sangat kurang, sehingga penyelenggaraan pendidikan dasar dirasakan sebagai kewajiban pemerintah bukan sebagai kewajiban seluruh rakyat, jadi tidak mengherankan apabila penyelenggaraan pendidikan dasar di seluruh dunia dikaitkan dengan masalah otonomi daerah yang meliputi hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sejalan dengan dikeluarkannya kebijakan tentang otonomi daerah di kota dan kabupaten, selanjutnya pemerintah juga mengeluarkan kebijakan tentang otonomi pendidikan di sekolah dengan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah, melalui Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 51 butir 1 yaitu:
“Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah atau madrasah.”
Usia anak MI/SD adalah masa dimana anak itu mulai belajar di luar lingkungan keluarga. Pada saat itu, anak-anak usia MI/SD mudah menangkap pendidikan termaksud pendidikan agama. Hal itulah yang mendasari betapa pentingnya penelaahan dan penelitian dilakukan sehingga kita tidak akan melakukan kesalahan-kesalahan fatal dalam membentuk karakter anak yang tentunya akan menjadi penerus kita menjadi khalifah di muka bumi ini kelak. Menjadi khalifah atau pemimpin itu adalah sebuah tanggung jawab besar yang akan dimintai pertanggungjawabanya kelak, sehingga kita perlu membekali dengan segala persiapan sedini mungkin terhadap anak yang notabenenya akan menjadi penerus kita kelak.
Pendidikan agama sebagai acuan dalam pembentukan karakter haruslah ditanam sejak dini, karena pendidikan agama sangat penting untuk tumbuh kembang jiwa anak. Dengan agama yang berlandaskan akidah dan akhlaq dapat mengarahkan perilaku anak maupun remaja ke perilaku yang baik. Dengan pendidikan agama tentunya diharapkan adanya implikasi dari rasa agama anak dan remaja yang baik juga.
Pendidikan agama islam memberikan dan mensucikan jiwa serta mendidik hati nurani dan mental anak-anak dengan kelakuan yang baik-baik dan mendorong mereka untuk melakukan pekerjaan yang mulia. Karena pendidikan agama islam memelihara anak-anak supaya melalui jalan yang lurus dan tidak menuruti hawa nafsu yang menyebabkan nantinya jatuh ke lembah kehinaan dan kerusakan serta merusak kesehatan mental anak.
Madrasah Ibtidaiyah adalah sekolah setara dengan sekolah dasar yang di dalamnya memberikan materi umum dan juga materi yang berhubungan dengan agama. Dalam madrasah tersebut lebih banyak diberikan materi keagamaan. Oleh karena betapa pentingnya peran pendidikan agama dalam pembentukan karakter siswa, membuat Madrasah Ibtidaiyah pun juga memiliki peran penting pula dalam membentuk karakter anak sejak dini.
Meskipun Madrasah Ibtidaiyah memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak sejak dini, hal ini bukan berarti menyaingi eksistensi Sekolah Dasar. Di Sekolah Dasar juga bisa diterapkan pembentukan karakter, yaitu apabila guru agama di SD mampu membina sikap positif terhadap agama dan berhasil dalam membentuk pribadi dan akhlak anak, maka untuk mengembangkan sikap itu pada masa remaja muda dan si anak telah mempunyai pegangan atau bekal dalam menghadapi berbagai goncangan yang biasa terjadi pada masa remaja.
Realita yang ada saat ini membuktikan bahwa masih banyak masyarakat yang lebih mempercayakan anaknya untuk sekolah di SD daripada MI. Dengan dalih Madrasah Ibtidaiyah penuh dengan materi-materi pelajaran sehingga ditakutkan anak kurang bisa optimal dalam menguasai materi pelajaran yang terlalu banyak, selain itu juga yang sering mendapat perhatian dari pemerintah dan mendapat bantuan adalah  SD dengan titlenya yang hampir semuanya adalah sekolah dasar negeri. Padahal perkembangan madrasah berlangsung sangat cepat.
Di tahun 1966, pemerintah mengizinkan madrasah Ibtidaiyah yang kebanyakan swasta berubah statusnya menjadi madrasah ibtidaiyah negeri.
Alhasil, ada 123 MI yang menjadi madrasah negeri.
Secara legal, madrasah ibtidaiyah sudah terintegrasi dalam sistem pendidikan nasional sejak di-berlakukannya Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Perkembangan madrasah kemudian berlangsung cepat. Di tingkat MI, siswanya mencapai 11 persen dari total siswa tingkat dasar. Di tahun 1999, terdapat 21.454 MI dan sekitar 93,2 persennya diselenggarakan oleh pihak swasta.
Melihat kenyataan tersebut sudah tidak diragukan lagi bahwa Madrasah dalam hal ini Mandrasah stingkat Ibtidaiyah (MI) memiliki kontribusi nyata dalam pembangunan pendidikan. Apalagi dilihat secara historis, Madrasah memiliki pengalaman yang luar biasa dalam membina dan mengembangkan masyarakat. Bahkan, Madrasah mampu meningkatkan perannya secara mandiri dengan menggali potensi yang dimiliki masyarakat di sekelilingnya.
Proses pengembangan dunia Madrasah dalam hal ini Madrasah setingkat Ibtidaiyah (MI) selain menjadi tanggung jawab internal Madrasah, juga harus didukung oleh perhatian yang serius dari proses pembangunan pemerintah. Meningkatkan dan mengembangkan peran serta Madrasah dalam proses pembangunan merupakan langkah strategis dalam membangun masyarakat, daerah, bangsa, dan negara. Terlebih, dalam kondisi yang tengah mengalami krisis (degradasi) moral. Madrasah sebagai lembaga pendidikan yang membentuk dan mengembangkan nilai-nilai moral, harus menjadi pelopor sekaligus inspirator pembangkit moral bangsa. Sehingga, pembangunan tidak menjadi hampa melainkan lebih bernilai dan bermakna.
Merujuk pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, posisi dan keberadaan Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebenarnya memiliki tempat yang istimewa. Namun, kenyataan ini belum disadari oleh mayoritas masyarakat muslim. Karena kelahiran Undang-undang ini masih amat belia dan belum sebanding dengan usia perkembangan Madrasah di Indonesia. Keistimewaan Madrasah dalam sistem pendidikan nasional dapat kita lihat dari ketentuan dan penjelasan pasal-pasal dalam Undang-udang Sisdiknas sebagai berikut:
Dalam Pasal 3 UU Sisdiknas dijelaskan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Ketentuan ini tentu saja sudah berlaku dan diimplementasikan di Madrasah. Madrasah sudah sejak lama menjadi lembaga yang membentuk watak dan peradaban bangsa serta mencerdaskan kehidupan bangsa yang berbasis pada keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia.
Secara khusus, ketentuan tentang pendidikan keagamaan ini dijelaskan dalam Pasal 30 Undang-Undang Sisdiknas yang menegaskan: (1) Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama. (3) Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. (4) Pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, Madrasah, dan bentuk lain yang sejenis.
Bahkan dalam PP RI NOMOR 19 th. 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Kompetensi Lulusan di jelaskan pada pasal 26 ; Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia serta ketrampilan unutk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam kaitan tersebut diatas Keberadaan Madrasah Ibtiaiyah (MI) menjadi sangat strategis dalam hal pembinaan Akhlak mulia karena sejak awal Madrasah Ibtidaiyah (MI) telah koncern dalam pembinaan Akhlak dan moral para peserta didiknya
 
CREATIVE BY : RADEN MAS JARWOles
Assalamualaikum
ncang ncing nya babe. .
ayee mau ngasih sesuatu, .ga dibuka penasaran dibuka ketagihan
nyok kite ke TKP. .






Jangan lupa komentarnyeee ye bang cang. .